Gema Islami di Hanggar SMAN 1 Jalaksana: Menjaga Lisan, Mensyukuri Nikmat, Meraih Berkah

Gema Islami SMA Negeri 1 Jalaksana; Menjaga Lisan, Merawat Syukur, Meraih Berkah
Jumat pagi yang damai, 9 Mei 2025, langit cerah menaungi Hanggar SMA Negeri 1 Jalaksana yang pagi itu menjadi saksi hadirnya nuansa keimanan dan kebersamaan dalam acara Gema Islami. Bukan sekadar agenda rutin, kegiatan ini menjadi wadah pembinaan rohani yang penuh hikmah, menyatukan langkah siswa dan guru dalam mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Acara dibuka dengan penuh khidmat, dipenuhi wajah-wajah yang berseri dan hati yang lapang menerima nasihat. Gemuruh semangat memenuhi Hanggar, bukan dalam bentuk sorak, tetapi dalam lantunan dzikir, niat baik, dan semangat memperbaiki diri. Gema Islami menjadi ruang refleksi, sekaligus pengingat bahwa ilmu dan iman harus tumbuh berdampingan.
Kultum pertama disampaikan oleh seorang siswa yang membawakan tema “Menjaga Lisan”. Dengan tutur yang sederhana namun menyentuh, ia menyampaikan bahwa lisan adalah amanah. Satu kata bisa menjadi sumber kedamaian, namun bisa juga menjadi sebab perpecahan. Ia mengajak seluruh hadirin untuk menjadikan lisan sebagai alat menebar kebaikan, menyapa dengan salam, dan menjauhkan diri dari perkataan yang menyakitkan.
Selanjutnya, kultum kedua disampaikan oleh Ustadz Abdul Jabar, S.Pd.I. Dalam tausiyahnya yang mendalam, beliau mengangkat tema “Bersyukur: Assyukur Qolbi, Asyukuri Lisani, Asyukuri Amal”. Beliau menekankan bahwa syukur bukan hanya ucapan, melainkan kesadaran dalam hati, ungkapan yang santun, dan amal nyata yang mencerminkan rasa terima kasih kepada Allah SWT atas setiap nikmat, sekecil apa pun itu.
Suasana kemudian diliputi kedamaian saat seluruh peserta membaca surat Yasin bersama. Dipandu oleh siswa dengan suara yang lembut, bacaan itu mengalun tenang memenuhi Hanggar, menciptakan suasana khusyuk yang jarang ditemui di tengah hiruk-pikuk dunia sekolah. Setiap ayat yang dilantunkan menjadi doa dan harapan, agar keberkahan senantiasa menyertai langkah kita.
Menjelang akhir acara, kegiatan ditutup dengan pelaksanaan sholat Dhuha berjamaah dan doa bersama. Dalam keheningan sujud dan bait-bait doa yang terucap, seluruh jiwa terasa terhubung—menyatu dalam kerendahan hati dan permohonan ampun. Suasana sakral ini memberi ketenangan, seolah waktu sejenak berhenti memberi ruang untuk kita kembali pada-Nya.
Gema Islami di Hanggar SMA Negeri 1 Jalaksana hari itu bukan hanya memberi pengajaran, tetapi juga pengalaman spiritual yang akan terpatri dalam ingatan para siswa. Sebuah pengingat bahwa sekolah bukan hanya tempat mengasah kecerdasan intelektual, tetapi juga ladang untuk menumbuhkan akhlak dan ketulusan iman.
Komentar
Berikan Komentar

Agenda rutin Gema Islami yang dilaksanakan di Smanja sangat luar bisa dapat membentuk karakter siswa dan merupakan salah satu perwujudan pelaksanaan proram Panca Waluya di SMAN 1 Jalaksana, terus BERSERI Smanjaku....
@Nanang Warsa, "Terima kasih atas apresiasi yang luar biasa. Kami akan terus berkomitmen untuk membentuk karakter siswa melalui program-program unggulan, termasuk Panca Waluya. Jangan lupa untuk berkunjung ke portal web kami untuk informasi lebih lanjut. SMANJA BERSERI!"