Pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) SMA Negeri 1 Jalaksana Tahun 2025
Sebagai bentuk pelaksanaan program baru
dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), SMA Negeri 1
Jalaksana turut serta menyelenggarakan Tes Kemampuan Akademik (TKA) tahun 2025.
Kegiatan ini merupakan tahun pertama pelaksanaan TKA secara nasional yang
dirancang untuk mengukur kemampuan berpikir kritis, analitis, dan kesiapan
akademik peserta didik kelas XII menjelang akhir masa belajar di satuan
pendidikan menengah atas.
Sebelum pelaksanaan hari H, sekolah telah
melakukan serangkaian kegiatan persiapan berupa simulasi dan gladi TKA yang
diselenggarakan oleh Kemendikdasmen. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih
kesiapan teknis siswa, memastikan seluruh perangkat komputer dan jaringan
berfungsi dengan baik, serta mengenalkan peserta didik pada sistem dan
antarmuka ujian berbasis komputer yang akan digunakan secara resmi.
Selain mengikuti gladi nasional, SMA
Negeri 1 Jalaksana juga menyelenggarakan Try Out TKA internal sekolah
menggunakan aplikasi Computer Based Test (CBT) yang dirancang dan dikembangkan
langsung oleh guru Teknologi Informasi (TI) SMAN 1 Jalaksana. Aplikasi ini
dibuat dengan tampilan dan sistem yang hampir menyerupai aplikasi TKA resmi
Kemendikdasmen, sehingga siswa dapat berlatih dalam suasana ujian yang
realistis. Inovasi ini menjadi bentuk nyata kreativitas dan profesionalitas
guru TI dalam mendukung kesiapan peserta didik menghadapi TKA perdana tahun
ini.
Pelaksanaan TKA di SMA Negeri 1 Jalaksana
dibagi ke dalam dua gelombang untuk menjaga kelancaran dan efektivitas
kegiatan. Gelombang pertama dilaksanakan pada 3–4 November 2025, sedangkan
gelombang kedua dilaksanakan pada 5–6 November 2025. Setiap gelombang terdiri
dari dua hari, di mana hari pertama diisi dengan mata uji umum, dan hari kedua
dengan mata uji pilihan sesuai minat masing-masing peserta.
Sebagai sekolah yang telah menerapkan
Kurikulum Merdeka, SMA Negeri 1 Jalaksana memiliki sistem pembelajaran yang
bersifat heterogen, artinya tidak ada lagi pemisahan antara jurusan IPA dan
IPS. Dalam satu kelas, terdapat kombinasi peserta didik dengan minat dan
kemampuan yang beragam. Hal ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk memilih
dan memperdalam bidang akademik yang sesuai dengan minatnya masing-masing,
termasuk dalam pelaksanaan TKA.
Mata pelajaran pilihan yang diujikan dalam
TKA ini mencakup berbagai bidang, antara lain Biologi, Ekonomi, Fisika,
Geografi, Kimia, Matematika Terapan dan Lanjut (MTK-TL), Bahasa Inggris Terapan
dan Lanjut (BING-TL), Sosiologi, dan Sejarah. Keberagaman mata pelajaran ini
menunjukkan dukungan Kurikulum Merdeka terhadap minat dan bakat siswa dalam
berbagai ranah keilmuan.
Kegiatan TKA dilaksanakan di dua
laboratorium komputer utama SMA Negeri 1 Jalaksana. Total peserta mencapai 380
siswa kelas XII, yang dibagi menjadi dua gelombang besar. Masing-masing
gelombang terdiri dari 180 peserta, dan setiap gelombang kembali dibagi menjadi
dua lokasi ujian, yakni Lab Komputer 1 dan Lab Komputer 2, dengan masing-masing
90 peserta per lab. Setiap harinya, pelaksanaan TKA dibagi menjadi tiga sesi,
sehingga kegiatan dapat berjalan tertib dan terjadwal dengan baik.
Untuk memastikan pelaksanaan berjalan
tanpa kendala, sekolah juga telah menyiapkan jaringan internet cadangan,
perangkat komputer tambahan, dan sumber listrik alternatif. Tim teknis dari
guru TI dan panitia TKA sekolah selalu siaga mendampingi pelaksanaan di setiap
sesi, memastikan setiap peserta dapat mengikuti ujian dengan lancar.
Selama pelaksanaan TKA berlangsung,
peserta didik kelas X dan XI melaksanakan kegiatan pembelajaran daring dari
rumah. Kebijakan ini diambil agar kegiatan TKA dapat berjalan kondusif dan
laboratorium komputer dapat difokuskan sepenuhnya untuk keperluan ujian kelas
XII. Meskipun belajar dari rumah, siswa kelas X dan XI tetap mendapat bimbingan
daring dari guru mata pelajaran melalui platform pembelajaran digital sekolah.
Dengan pelaksanaan TKA tahun 2025 ini, SMA
Negeri 1 Jalaksana menunjukkan kesiapannya dalam mendukung program nasional dan
beradaptasi dengan sistem evaluasi akademik berbasis teknologi. Kegiatan ini
tidak hanya menjadi sarana pengukuran kemampuan akademik, tetapi juga
pengalaman berharga bagi siswa dalam menghadapi ujian digital skala nasional
dengan semangat jujur, disiplin, dan tanggung jawab.
Berikan Komentar